5.06.2011

Raport Paruh Musim MFL musim 2

Hasil Marchday 5 MFL kemarin yang menetapkan Keme sebagai juara paruh musim layak untuk kita apresiasi. dari 5 laga yang digelar The Royal Force mendulang 13 poin dari 4 kali menang dan sekali imbang. mereka unggul 3 poin dari saingan terdekatnya yaitu FKM dan FK yang ada di posisi kedua dan ketiga. bagi FKM dan FK sendiri hasil paruh musim memberikan harapan yang cerah bagi mereka dalam persaingan merebut gelar. masih banyak medan perang tersisa yang bisa dipergunakan untuk merebut tahta Keme. sementara Anges dan saudara seibunya Markipat meraih hasil yang manis pait. berpredikat tim unggulan Anges cuma bercokol di posisi ke empat dengan dua kali menang, seri dan 2 kali kalah. membuat poin mereka terpaut cukup jauh dari peringkat pertama. dan Markipat mengalami dejavu untuk kedua kalinya, lepas dari euforia kemenangan di pekan pertama mereka terus-menerus menderita kekalahan sehingga hanya berhak duduk di urutan kelima. tim terakhir yaitu Beta mengalami nasib yang cukup tragis, tidak perlu saya tuliskan sepertinya. keringat, peluh, liur dan bau badan telah mewarnai perjalanan ke 6 tim yang ada di paruh musim, kini saatnya mengevaluasi jalannya kompetisi.

musim kedua dimulai dengan sangat menarik ketika terjadi dengan aroma persaingan yang cukup kentara melebihi aroma ajinomoto sejak 100 tahun lalu. di matchday pertama Markipat yang unggul pengalaman dari
lawannya Bedak Tabur berhasil mengalahkan tim debutan ini. 2 laga sisa antara Keme melawan FKM dan Anges melawan FK juga menawarkan hiburan yang sangat menarik ketika terjadi 2 hasil imbang. laga-laga berikutnya mulai menunjukan skema yang sama seperti musim lalu ketika Keme dengan sangat dominan meraih kemenangan di 4 laga berikutnya, tidak ada yang bisa menghentikan mereka, termasuk Anges pada Kamis lalu. kejutan muncul dari FK, tim yang menempati ujung jurang pada musim lalu bisa meraih hasil positif yang pada awalnya sempat membuat mereka memimpin klasemen, tapi kekalahan dari Anges membuyarkan mimpi mereka menjadi juara paruh musim. sementara tim FKM yang banyak dihuni pemaen eks Rongsok (yaeyalah) juga sempat memberikan ancaman pada dominasi Keme tapi mereka juga sempat kehilangan momentum ketika dikalahkan oleh teman makan Roti Bakar mereka dari FK di pekan ke3. hal yang paling mengejutkan adalah performa Anges, mereka mengawali musim dengan hasil minor, ketika ditahan FK dan dikalahkan FKM di dua laga awal. kemenangan derby cukup membangkitkan semangat tapi kemudian kembali hancur saat mereka pun tak kuasa menahan kecepatan laju kereta api KRD  bertiket 1000 perak milik Keme. permainan tim-tim MFL secara umum bisa dibilang meningkat, tapi memang masih terlihat mana tim yang lebih siap dan tidak. banyak kendala yang merintangi persiapan tim dalam menghadapi pertandingan seperti bentrok kuliah, bentrok ku hujan, ataupun bentrok jeung hoream.

kesimpulannya, perpindahan pemain yang terjadi pada awal MFL musim kedua telah cukup banyak memberikan pengaruh positif bagi perkembangan kompetisi, hal ini harus terus diasah agar pagelaran wayang orang ini akan dapat semakin seru dan kompetitif. tapi redaksi titip satu hal, jangan lupakan alasan pertama berdirinya MFL yaitu untuk memperkuat silaturahmi antara mahasiswa dan mahasiswi manajemen 2008 ini kita kesampingkan karena ambisi pribadi atau hal-hal lainnya. Bravo MFL, hidup Manajemen 2008.  
Salam MFL
Dmt

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates