5.06.2011

Sorry Bung, Peraturan Dibuat Untuk Dilanggar

Setengah musim MFL telah usai, banyak cerita yang tertulis, ataupun tergambar. kita lupakan dulu hasil yang diraih tim-tim yang ada. ada yang mendapat kebahagiaan dan ada pula yang mendapat kesedihan. menyimak apa yang terjadi dalam rentang waktu 1 bulan lebih terakhir ini sangatlah menarik, satu diantaranya adalah banyak yang tiba-tiba bersemangat bermain futsal karena tertular penyakit futsalenza. bahkan ada yang dengan rela menyisihkan uang jajannya demi membeli peralatan-peralatan futsal yang kini bagaikan istri muda. 

Ada satu hal yang patut kita kritisi dalam pelaksanaan MFL musim ini. apakah itu saudara-saudara? apalagi kalou bukan Kongres MFL pertama yang berlangsung sekitar bulan April kemarin. dalam Kongres tersebut yang diikuti oleh segenap begawan MFL dan para pecinta Futsal dari segala kalangan telah menjadi saksi terbentuknya sebuah kesepakatan berbalut formalitas. 

Ups, kenapa Redaksi MFl bilang formalitas???

ya karena dalam kenyataannya pelaksanaan MFL musim kedua ini masih belum menampilkan perbedaan dengan jalannya MFL musim lalu ketika belum ada regulasi yang diterbitkan dan disahkan kongres. masih banyak aturan yang sebenarnya bisa kita laksanakan tapi tidak atau mungkin lupa dilaksanakan. 
Redaksi mengajak pada semua MFL'ers untuk melihat regulasi mengenai teknis pertandingan yang telah dipasalkan oleh Kongres. di situ jelas tertera jika tim yang terlambat lebih dari 10 menit harus dinyatakan kalah WO. mungkin memang alasan akan selalu ada, tetapi jika kita terus membiasakan diri untuk melupakan atau menapikan hal-hal yang mungkin bagi sebagian orang dianggap kecil seperti ini terus menerus, maka redaksi yakin kita tidak akan mendapatkan pembelajaran dari aktivitas ini. sering terlihat sebuah tim yang telah lengkap harus menunggu lawannya yang terlambat dengan waktu yang agak kurang masuk akal. 

Tapi ada yang lebih parah, yaitu pola mencaplok pemain lain ketika susunan tim kurang karena ketidakhadiran anggota tim. hal ini terjadi beberapa kali, khususnya saat berbicara tentang tim Beta. tapi saya yakin dalam kasus ini kita semua maklum karena kondisi yang bisa kita terima, tapi lain halnya jika hal ini kemudian dilakukan oleh tim-tim yang lain. agak terasa aneh ketika peraturan transfer pemain dibuat tapi pemain dari tim lain bebas saja bermain untuk tim lain. dari regulasi yang ada, Redaksi menilai jika sebuah tim yang ada kekurangan pemain (max hanya 4) maka sudah selayaknya jika pertandingan dimulai saja. 

Bukan apa-apa, sebab fenomena ini jika kita biarkan maka dikhawatirkan akan merusak semangat kompetisi dan fair-play.  sebab hal ini harus diakui saudara-saudara telah memberikan keuntungan di salah satu pihak dan kerugian di pihak lainnya. pemain yang dikontrak instan itu diakui atau tidak memberikan pengaruh pada permainan tim yang dibelanya, jika pemain itu memang berkualitas maka kasihan sekali tim lawan. tapi sepertinya memang tidak mau jika pemain yang dikontrak instan itu dianggap tidak berkualitas. inilah masalahnya, tim lawan mungkin tidak setuju jika hal ini terjadi, anggaplah wah si eta euy nu maenna (karena pemain tersebut alus) tapi tim satunya tentu kurang mau jika yang menggantikan tersebut kurang bagus, sekarang tim lawan yang untung (baelah, si eta iyeuh). ini sudah terjadi! 

maksud artikel ini tidak bermuatan politik, apalagi listrik. Redaksi MFLnews selaku pihak media yang diberi kebebasan dan independensi hanya mengungkap apa yang layak untuk kita diskusikan. hanya demi tujuan agar MFL bisa semakin menguatkan rasa kebersamaan dan kekompakan kita. jangan sampai karena ambisi yang terlalu berlebihan kita jadi melenyapkan rasa kebersamaan dan fairplay. 


jadi inget pepatah orang jawa
"mangan ga mangan yang penting kumpul"
naon tah maksudna...

DI INDONESIA PERATURAN DIBUAT UNTUK DILANGGAR
anda setuju kawan-kawan???

Tabik
Dmt

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates